RSS

Yogyakarta

YOGYAKARTA (often also called Jogja, Yogya or Jogja) is located in middle of Java Island – Indonesia, where everything is cheap. It’s enough with $ 20 per-day, you are able to stay over, eat famous authentic delicious food, and rent a motorbike to explore the pure beaches and thousand of years old ancient temples.

A thousand years ago, Yogyakarta was the center of ancient Mataram Kingdom which was prosperous and high civilized. This kingdom built Borobudur Temple which was the biggest Buddhist temple in the world, 300 years before Angkor Wat in Cambodia. Some other relics are Prambanan Temple, Ratu Boko Palace, and dozens of other temples scattered throughout Yogyakarta.

However, by some mysterious reason, Ancient Mataram Kingdom moved its central government to East Java in the 10th century. The magnificent temples were abandoned and partially buried by the eruption material of Merapi Volcano. Slowly, Yogyakarta region went back into the dense forest.

Six hundred years later, Panembahan Senopati established the Islamic Mataram Kingdom in the region. Once again, Yogyakarta became the witness of human history of a great Kingdom that ruled Java Island and its surrounding area. Islamic Mataram Kingdom was leaving a trail of ruins of fortress and royal tombs in Kotagede which recently is known as silver handicraft center in Yogyakarta.

Sumber : http://www.yogyes.com/

 
Leave a comment

Posted by on March 15, 2012 in Uncategorized

 

Desa Adat Penglipuran

Sebuah pengalaman yang luar biasa ketika jurusan kami, Pendidikan Sosiologi UNY, mengadakan Kuliah Kerja Lapangan ke Bali. Tujuan KKL kami yaitu mengunjungi desa-desa adat yang ada di Bali, salah satunya Desa Penglipuran yang menurut saya sangat istimewa.

Desa adat Penglipuran berlokasi pada kabupaten Bangli yang berjarak 45 km dari kota Denpasar, Desa adat yang juga menjadi objek wisata ini sangat mudah dilalui. Karena letaknya yang berada di Jalan Utama Kintamani – Bangli. Desa Penglipuran ini juga tampak begitu asri, keasrian ini dapat kita rasakan begitu memasuki kawasan Desa. Pada areal Catus pata yang merupakan area batas memasuki Desa Adat Penglipuran, disana terdapat Balai Desa, fasilitas masyarakat dan ruang terbuka untuk pertamanan yang merupakan areal selamat datang.

Keunggulan dari desa adat penglipuran ini dibandingkan dengan desa-desa lainnya di Bali adalah, Bagian depan rumah serupa dan seragam dari ujung utama desa sampai bagian hilir desa. Desa tersusun sedemikian rapinya yang mana daerah utamanya terletak lebih tinggi dan semakin menurun sampai kedaerah hilir. Selain bentuk depan yang sama, adanya juga keseragaman bentuk dari bahan untuk membuat rumah tersebut. Seperti bahan tanah untuk tembok dan untuk bagian atap terbuat dari penyengker dan bambu untuk bangunan diseluruh desa.Desa ini merupakan salah satu kawasan pedesaan di Bali yang memiliki tatanan yang teratur dari struktur desa tradisional, perpaduan tatanan tradisional dengan banyak ruang terbuka pertamanan yang asri membuat desa ini membuat kita merasakan nuansa Bali pada dahulu kala. Penataan fisik dan struktur desa tersebut tidak lepas dari budaya yang dipegang teguh oleh masyarakat Adat Penglipuran dan budaya masyarakatnya juga sudah berlaku turun temurun.

Karena Desa Penglipuran terletak didataran yang agak tinggi, suasana terasa cukup sejuk. Selain suasana pertamanan yang asri tetapi juga sangat ramahnya penduduk desa terhadap tamu yang datang. Banyak wisatawan yang datang dapat menikmati suasana desa dan masuk kerumah mereka untuk melihat kerajinan – kerajinan yang penduduk desa buat. Sehingga untuk tinggal berlama lama disini sangatlah menyenangkan.

Desa Adat Penglipuran ini termasuk desa yang banyak melakukan acara ritual, sehingga banyak sekali acara yang diadakan didesa ini seperti pemasangan dan penurunan odalan, Galungan dll. Memang Saat yang sangat tepat untuk datang kedesa ini adalah pada acara tersebut berlangsung, sehingga kita dapat melihat langsung keunikan dan kekhasan dari desa penglipuran ini. Walaupun anda tidak sempat datang pada saat acara tersebut diatas, anda dapat menikmati suasana desa pada sore hari. Karena pada saat sore umumnya penduduk desa keluar rumah setelah selesai melakukan aktifitas rutin mereka dipagi dan siang hari, merek keluar untuk berkumpul bersama sama penduduk desa yang lain dan para pria pada saat sore hari mengeluarkan ayam jago kesayangan mereka dan tidak jarang mereka melakukan tajen/adu ayam tetapi tanpa pisau dikakinya. Sambil menunggu datangnya senja anda dapat menikmati Bubur Ayam diwarung Pak Made yang sangat bersih dan murah meriah dan berbaur bersama penduduk desa adat penglipuran merupakan pengalaman yang tidak akan saya lupakan.

sumber : http://www.navigasi.net/goart.php?a=budsplpr

 
Leave a comment

Posted by on March 15, 2012 in Uncategorized

 

Proses Sosialisasi

Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat. Sejumlah sosiolog menyebut sosialisasi sebagai teori mengenai peranan (role theory). Karena dalam proses sosialisasi diajarkan peran-peran yang harus dijalankan oleh individu.

Proses sosialisasi pada anak balita.

  • Desa : proses sosialisasi anak balita pada masyarakat desa dilakukan secara penuh oleh agen sosialisai utama yaitu keluarga. Pada umumnya, perempuan di desa yang sudah menikah tidak bekerja dan hanya mengurus keperluan rumah tangga sehingga ketika dalam sebuah keluarga memiliki anak maka urusan pengasuhan anak dilakukan sepenuhnya oleh ibu.

Pada tahap persiapan di usia balita adalah tahap dimana seorang anak mempersiapkan diri untuk mengenal dunia sosialnya, termasuk untuk memperoleh pemahaman tentang diri. Pada tahap ini juga anak-anak mulai melakukan kegiatan meniru meski tidak sempurna.

Pengasuhan anak yang dilakukan sepenuhnya oleh keluarga membuat apa yang diajarkan dan diharapkan oleh keluarga kepada anak dapat dilihat dan diterima oleh anak karena orang tua dapat memantau dan mengontrol perkembangan anak. Misalnya, orang tua mengajarkan pada anak untuk mengucapkan kata “ibu” dan anak mampu mengucapkannya “buk”. Makna kata tersebut juga belum dipahami tepat oleh anak. Lama-kelamaan anak memahami secara tepat makna kata “ibu” tersebut dengan kenyataan yang dialaminya

  • Kota : pada masyarakat kota urusan pengasuhan anak tidak sepenuhnya dilakukan oleh ibu. Kehidupan kota yang menuntut biaya hidup yang lebih mahal daripada di desa serta kedudukan wanita yang sama oleh lelaki karena telah memiliki pendidikan membuat banyak wanita kota yang bekerja untuk menopang perekonomian keluarganya. Sehingga banyak ibu-ibu rumah tangga yang memiliki anak balita menyerahkan pengasuhan anaknya kepada baby sister, tetangga, maupun keluarga terdekatnya dikarenakan tuntutan kerja yang tidak memungkinkan ibu bisa selalu berada dirumah dan mengasuh anaknya.

Proses pengenalan kebiasaan-kebiasaan pada tahap persiapan bagi anak harus terjalin kerjasama antara orang tua dengan pengasuh anak. Agar harapan-harapan orang tua terhadap anak dapat terbentuk. Misalnya, orang tua mengajarkan untuk makan tepat waktu kepada anaknya dan hal tersebut disampaikan kepada pengasuhnya kemudian pengasuh dapat melanjutkan dan menerapkan kebiasaan tersebut     

Proses sosialisasi pada remaja.

Masa remaja ditinjau dari rentang kehidupan manusia merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke dewasa. Sifat-sifat remaja sebagian sudah tidak menunjukkan sifat-sifat masa kanak-kanaknya, tetapi juga belum menunjukkan sifat-sifat sebagian orang dewasa. Hurlock (1991: 206), menyatakan awal masa remaja berlangsung kira-kira dari 13 tahun hingga 16 atau 17 tahun, sampai 18 tahun, yaitu usia yang matang secara hukum. Peniruan yang dilakukan sudah mulai berkurang dan digantikan oleh peran yang secara langsung dimainkan sendiri dengan penuh kesadaran. Kemampuannya menempatkan diri pada posisi orang lain pun meningkat sehingga memungkinkan adanya kemampuan bermain secara bersama-sama. Dia mulai menyadari adanya tuntutan untuk membela keluarga dan bekerja sama dengan teman-temannya. Pada tahap ini lawan berinteraksi semakin banyak dan hubunganya semakin kompleks. Individu mulai berhubungan dengan teman-teman sebaya di luar rumah. Peraturan-peraturan yang berlaku di luar keluarganya secara bertahap juga mulai dipahami. Bersamaan dengan itu, anak mulai menyadari bahwa ada norma tertentu yang berlaku di luar keluarganya.

  • Desa : proses sosialisasi anak pada usia remaja di desa, pergaulan dan interaksi sosial dengan teman sebaya bertambah luas dan pengaruhnya cukup kuat. Sehingga anak banyak mendapatkan pengalaman baru maupun pengaruh di lingkungan sosialnya bersama dengan teman-teman sebayanya, lingkungan pendidikan, maupun media massa. Namun, teman sebaya sangat berperan besar terhadap proses sosialisasi remaja di desa. Anak mendapat nilai-nilai baru dari teman-teman sebayanya sehingga anak belajar juga untuk menyesuaikan atau memfilter hal-hal yang baik baginya. Karena pada usia ini anak memiliki rasa ingin tahu yang tinggi maka orang tua perlu mengontrol perkembangan dan lingkungan pergaulan anak agar anak tetap berada pada koridor yang benar sesuai dengan ajaran/nilai/norma yang telah diajarkan oleh orang tua.
  • Kota : proses sosialisasi anak pada usia remaja di kota, pengaruh teman sebaya, lembaga pendidikan maupun media massa sama kuatnya terhadap proses sosialisasi pada anak remaja di kota. Remaja di kota juga banyak menghabiskan waktunya bersama dengan teman sebayanya dengan jalan-jalan di mal maupun nongkrong-nongkrong bersama. Lembaga pendidikan juga berpengaruh terhadap perilaku, menambah pengetahuan dan ketrampilan anak. Anak remaja kota yang pada umumnya sudah mengenal teknologi dan media massa sangat berpengaruh terhadap proses sosialisasinya. Efek negatif yang ditimbulkan dengan adanya televisi, internet, handphone, majalah, dll membuat anak banyak menghabiskan waktu di rumah dan tidak bersosialisasi dengan tetangganya sehingga anak memiliki kepribadian cenderung tertutup bahkan kurang peduli terhadap lingkungan sekitar tempat tinggalnya

Proses sosialisasi pada orang dewasa.

  • Desa à dalam tahapan proses sosialisasi manusia dewasa telah berada pada tahap penerimaan norma kolektiv. Pada tahap ini seseorang sudah dapat menempatkan dirinya pada posisi masyarakat secara luas. Dengan kata lain, ia dapat bertenggang rasa tidak hanya dengan orang-orang yang berinteraksi dengannya tapi juga dengan masyarakat luas. Manusia dewasa menyadari pentingnya peraturan, kemampuan bekerja sama–bahkan dengan orang lain yang tidak dikenalnya– secara mantap. Manusia dengan perkembangan diri pada tahap ini telah menjadi warga masyarakat dalam arti sepenuhnya.

Pada masyarakat desa, orang dewasa mampu bekerjasama dalam melaksanakan kegiatan di desa, misalnya kerja bakti. Selain itu ia dapat bekerja mencari nafkah bagi dirinya sendiri maupun keluarganya.

  • Kota : pada masyarakat kota, manusia dewasa harus siap berada pada situasi-situasi yang baru karena mobilitas yang cukup tinggi. Ia harus mampu bekerjasama dalam lingkungan kerjanya dan lingkungan sosial. Karena manusia dewasa sudah berada pada tahap penerimaan norma kolektiv makan ia mampu menyesuaikan diri dalam situasi apapun, ia juga harus mampu memfilter hal-hal yang baik bagi dirinya, karena masyarakat kota adalah masyarakat yang majemuk

Proses sosialisasi pada orang tua.

 

  • Desa :proses sosialisasi pada orang tua di desa adalah bahwa orang tua mampu menjadi panutan bagi orang-orang yang lebih muda darinya. Dalam hal ini orang tua harus mampu mengajarkan, membimbing, dan “ngemong” orang-orang yang lebih muda, terutama dalam hal perilakunya. Orang tua yang telah mengalami proses sosialisasi yang cukup panjang diharapkan dapat memegang teguh nilai dan norma yang berlaku di masyarakat sehingga orang-orang yang lebih muda dapat mencontoh perilakunya.

Misalnya, dalam hal sopan santun orang Jawa. Orang tua pasti fasih berbicara bahasa Jawa yang baik dan benar. Ketika berbicara dengan orang yang lebih tua maka menggunakan bahasa jawa kromo inggil. Anak-anak muda jaman sekarang banyak yang kurang menguasai bahasa jawa kromo inggil, maka orang tua membimbing dan mengajarkan bagaimana berbicara dalam bahasa jawa yang baik dan benar.

  • Kota: proses sosialisasi pada orang tua di kota, cenderung untuk lebih santai dan menikmati kerja. Karena sebelumnya, orang kota sibuk dengan pekerjaannya. Di usia tua orang tua bisa santai bekerja atau memberikan usaha yang dijalankannya kepada anaknya sehingga ia lebih menikmati hari-hari tuanya bersama keluarganya, mengasuh cucunya dan menularkan kebiasaan/norma yang berlaku dalam keluarganya.
 
Leave a comment

Posted by on March 15, 2012 in Uncategorized

 

Mobilitas Sosial

Mobilitas berasal dari kata mobilis, yang artinya mudah bermobilitas atau mudah dipindahkan. Mobilitas sosial adalah suatu mobilitas dalam struktur sosial, yaitu pola-pola tertentu yang mengatur organisasi suatu kelompok sosial. Struktur sosial mencakup sifat-sifat hubungan  antara individu dalam kelompok dan hubungan antara individu dengan kelompoknya.

Mobilitas sosial menyangkut tiga hal pokok sebagai berikut.

  1. Perubahan kelas sosial, baik ke atas maupun ke bawah.
  2. Dialami oleh manusia sebagai individu maupun kelompok.
  3. Terjadi dampak sosial terhadap kelas sosial baru yang diperoleh individu atau kelompok.

Jadi, mobilitas sosial adalah suatu perubahan atau perpindahan kelas sosial, baik ke atas mapun ke bawah, yang dialami oleh individu atau kelompok sosial, sehingga memberikan dampak berupa kelas baru yang diperoleh individu atau kelompok tadi.

Ada beberapa jenis mobilitas sosial yang terdapat di masyarakat, yaitu sebagai berikut

1. Mobilitas Sosial Berdasarkan Tipe

a. Mobilitas vertikal

mobilitas sosial vertikal adalah perpindahan individu atau objek dari suatu kedudukan sosial ke kedudukan sosial lainnya yang tidak sederajat. Jadi pergerakannya vertikal; dari atas ke bawah atau dari bawah ke atas

b. Mobilitas sosial horizontal

Mobilitas sosial horizontal merupakan peralihan individu atau kelompok sosial dari suatu kelompok sosial ke kelompok sosial lainnya yang sederajat.

c. Mobilitas sosial lateral

Mobilitas sosial lateral disebut juga mobilitas geografis. Mobilitas lateral mengacu pada mobilitas perpindahan orang-orang, baik secara individu maupun kelompok, dari unit-unit wilayah (ruang) satu ke unit wilayah lain yang secara tidak langsung mengubah status sosial seseorang.

d. Mobilitas struktural

Menurut Bassis, mobilitas struktural adalah mobilitas yang disebabkan oleh inovasi teknologi, urbanisasi, pertumbuhan ekonomi, peperangan, dan kejadian-kejadian lainnya yang mengubah struktur dan jenis kelompok-kelompok dalam masyarakat.

2. Mobilitas Berdasarkan Ruang Lingkup

a. Mobilitas intragenerasi

mobilitas intragenerasi adalah mobilitas sosial yang dialami seseorang selama masa hidupnya (dalam satu generasi) atau berdasarkan riwayat hidupnya.

b. Mobilitas antargenerasi

Mobilitas antargenerasi adalah mobilitas sosial yang terjadi antara dua generasi atau lebih. Mobilitas seperti ini terjadi karena adanya perubahan status sosial antara ayah dengan anak, anak dengan cucu, dan seterusnya. Mobilitas antargenerasi mengacu kepada perbedaan status yang dicapai seseorang yang telah memiliki keluarga sendiri dibandingkan dengan statsu sosial yang dimiliki orang tuanya.

Ada beberapa faktor pendorong mobilitas sosial diantaranya.

1. Status sosial

Setiap manusia secara hierarki berhak untuk memilih atau mengubah status sosial yang mereka terima sejak lahir.  Tetapi hal ini sangat tergantung pada sistem startifikasi sosial yang terdapat dalam masyarakat. Pada sistem pelapisan terbuka, individu memiliki peluang besar untuk melakukan mobilitas sosial antar kelas.

2. Keadaan ekonomi

Mobilitas ini disebabkan oleh suatu sikap yang tidak mau menerima keadaan ekonomi yang sudah dimiliki sebelumnya. Upaya-upaya memenuhi atau meraih suatu kondisi perekonomian yang lebih baik ini akan mengarahkan seseorang pada kelas yang semakin tinggi dan menyebabkan terjadinya mobilitas sosial.

3. Situasi politik

Situasi politik dalam suatu masyarakat sangat dipengaruhi oleh aspek-aspek lain sehingga perubahan dalam kebijaksanaan politik akan memberikan peluang untuk melakukan mobilitas vertikal maupun horizontal.

4. Pertumbuhan penduduk

Pertumbuhan penduduk yang diimbangi dengan penyediaan atau pengembangan kebutuhan dapat menjadi beban. Menurunnya tingkat kesejahteraan dan kemiskinan akan mendorong pula mobilitas horizontal dan mobilitas lateral, yakni ketika penduduk bermobilitas ke tempat-tempat yang lebih menguntungkan.

Faktor-faktor penghambat mobilitas sosial diantaranya.

1. Perbedaan ras dan agama

Diskriminasi (pembedaan) ras masih banyak terjadi di dunia, baik yang secara terbuka maupun secara terselubung. Perbedaan perlakuan ini akan sangat menghambat mobilitas sosial, sebab akses suatu kelompok masyarakat dalam bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya dibatasi. Selain itu, mobilitas sosial juga dihambat oleh perbedaan agama dan kepercayaan yang dianut suatu masyarakat, jika masyarakat tersebut berpikiran dan berperilaku sempit.

2. Diskriminasi kelas

Hambatan juga dapat disebabkan oleh perbedaan perlakuan terhadap kelas sosial tertentu.

3. Pengaruh sosialisasi yang kuat

Sosialisasi adalah suatu proses di mana seorang anak belajar berpartisipasi menjadi anggota masyarakat. Jika proses sosialisasi ini berjalan baik, maka pola-pola perilaku, cara pandang, dan persepsi, akan tertanan dengan sangat kuat sehingga sulit dipengaruhi oleh unsur-unsur yang dianut kelas sosial lainnya.

4. Kemiskinan

Masyarakat miskin tidak memiliki akses yang memadai atas sarana informasi dan pendidikan, sehingga akhirnya tertinggal dari kelompok lain

5. Perbedaan jenis kelamin

Kenyataan saat ini masih banyak masyarakat yang memandang bahwa pria lebih superior. Hal ini mempengaruhi pencapaian prestasi, kekuasaan, dan status sosial yang dicapai oleh kebanyakan kaum wanita di seluruh dunia.

Saluran-saluran mobilitas sosial.

1. Angkatan bersenajata

Jasa seorang prajurit walaupun berasal dari kelas sosial yang lebih rendah, seorang prajurit dapat naik ke kelas atau kedudukan yang lebih tinggi karena telah memberikan jasa yang besar di kalngan rekan-rekannya dan karirnya jadi meningkat.

2. Lembaga keagamaan

Agama dianggap sebagai lembaga yang luhur dan penting dalam masyarakat. Sehingga para pemuka agama termasuk dalam kelas tinggi walaupun ia berasal dari kalangan bawah.

3. Lembaga pendidikan sekolah

kedudukan sekolah sebagai saluran mobilitas sosial menjadi sangat penting artinya, bukan saja karena seluruh rangkaian aktivitasnya direncanakan, berjenjang, dan terarah tetapi lembaga ini terbuka untuk dimasuki oleh berbagai golongan atau kelas sosial masyarakat. Jenjang atau tingkat pendidikan yang telah dicapai juga masih dijadikan simbol status sosial di hampir setiap masyarakat.

4. Organisasi atau perserikatan ekonomi

Orang-orang yang berhasil membangun, memiliki, ataupun terlibat secara kuat dengan lembaga ekonomi swasta atau pemerintah akan menempati kelas-kelas sosial tinggi.

Dampak mobilitas sosial.

1. Mendorong seseorang untuk maju

Seseorang yang berhasil naik ke kelas sosial yang lebih tinggi akan termotivasi atau terdorong untuk lebih berprestasi dan lebih maju sehingga dapat mempertahankan, atau bahkan meningkatkan, status sosialnya ke jenjang kelas yang lebih tinggi lagi.

2. Mempercepat perubahan sosial

Melalui mobilitas sosial, seseorang termotivasi untuk melakukan perubahan-perubahan perilakunya (kepribadian). Perubahan pola perilaku individual itu apda akhirnya akan mendorong terjadinya perubahan sosial.

3. Menimbulkan kecemasan dan ketegangan

Seseorang yang mengalami peningkatan atau penurunan kelas sosial akan terjadi kecemasan dan ketegangan karena situasi dan kondisi saat ini berbeda dari sebelumnya.

4. Keretakan hubungan dalam kelompok primer

Keretakan hubungan dalam kelompok primer terjadi ketika salah seorang yang mulanya merupakan anggota suatu kelompok kemudian mengalami perpindahan kelas sosial ke kelas sosial yang lebih rendah atau lebih tinggi.

 
4 Comments

Posted by on December 7, 2011 in Uncategorized

 

Hubungan Struktur Sosial dan Mobilitas Sosial

Struktur sosial merupakan fakta sosial, yaitu cara bertindak, berfikir, dan berperasaan yang berada diluar individu tetapi mengikat. Sehingga, kelas sosial tertentu identik dengan cara hidup tertentu. Kelas sosial bukanlah sekedar kumpulan dari orang-orang yang pendidikan atau penghasilannya relative sama, tetapi lebih merupakan kumpulan orang-orang yang memiliki cara atau gaya hidup yang relative sama.

Struktur sosial berkaitan dengan posisi-posisi individu atau kelompok dalam masyarakat. Posisi seseorang dalam masyarakat sering disebut dengan status atau kedudukan sosial. Kedudukan seseorang dalam masyarakat atau kelompok sosial ditentukan berdasarkan kepemilikan harta, pendidikan (ilmu pengetahuan), kekuasaan dan wewenang, serta keturunan.

Dalam struktur sosial kedudukan seseorang dalam kelompok sosial di masyarakat terbagi dalam stratifikasi sosial. Startifikasi sosial merupakan pelapisan sosial dalam masyarakat secara vertikal. Seseorang yang memiliki kedudukan sosial tinggi atau berada pada lapisan atas dalam masyarakat akan lebih disegani oleh masyarakat. Kedudukan masyarakat ditunjukkan dengan “kekuasaan” dan identitas sosialnya.

Kedudukan seseorang dalam lapisan sosial di masyarakat tidak selamanya statis. Sistem pelapisan di masyarakat kita bersifat terbuka dimana dalam sistem pelapisan ini setiap orang meiliki kesempatan yang sama untuk melakukan perpindahan kedudukan atau status sosialnya. Seseorang yang pada awalnya memiliki status sosial rendah karena dia adalah anak dari petani ketika ia mampu menyenyam pendidikan hingga ke jenjang perguruan tinggi dan ia memperoleh pekerjaan yang layak maka status atau kedudukan sosialnya di masyarakat akan meningkat.

Jadi, di dalam struktur sosial yang di dalamnya terdapat unsur-unsur kedudukan atau status sosial, kelompok sosial, dan startifikasi sosial memiliki hubungan erat dengan mobilitas sosial seperti yang telah dicontohkan di atas.

 

 
Leave a comment

Posted by on December 4, 2011 in Uncategorized

 

Struktur Sosial

Struktur sosial merupakan jalinan antara unsur-unsur sosial yang pokok yaitu norma sosial, lembaga sosial, kelompok sosial, dan pelapisan sosial.

Adanya system stratifikasi sosial dapat terjadi dengan sendirinya dalam proses perkembangan masyarakat. Ada beberapa alasan terbentuknya stratifikasi sosial yang terjadi dengan sendirinya adalah kepandaian, tingkat umur (yang senior), sifat keaslian keanggotaan kerabat seorang kepala masyarakat, dan mungkin juga harta dalam batas-batas tertentu. Stratifikasi sosial yang ada di desa saya merupakan stratifikasi sosial yang bersifat terbuka dimana masing-masing anggota masyarkat mempunyai kesempatan untuk melakukan mobilitas sosial.

Pada mayarakat desa seperti pada tempat tinggal saya sekarang startifikasi sosial yang menempati kedudukan tertinggi adalah kepala desa, ketua RW, ketua RT, dan pemilik tanah. Kelas menengah adalah pedagang dan pegawai. Sementara yang mempunyai kedudukan rendah adalah buruh. Pada dasarnya setiap manusia memiliki kedudukan yang sederajat. Akan tetapi, sesuai dengan kenyataan hidup kelompok-kelompok sosial, pembedaan atas lapisan merupakan gejala yang universal yang merupakan bagian dari system sosial setiap masyarakat.

Ukuran atau kriteria yang biasa di pakai untuk menggolongkan anggota masyarakat kedalam suatu lapisan adalah ukuran kekayaan, kekuasaan, kehormatan, dan ilmu pengetahuan. Ukuran dalam menentukan pelapisan sosial yang ada dalam masyarakat tidak hanya terpatok pada hal diatas masih banyak ukuran-ukuran lain yang dapat digunakan. Tetapi, ukuran-ukuran diatas sangat menentukan sebagai dasar timbulnya system pelapisan sosial pada suatu masyarakat.

Norma adalah aturan atau ketentuan yang mengikat warga kelompok dalam masyarakat yang dipakai sebagai panduan, tatanan dan pengendali tingkah laku. Mula-mula norma terbentuk secara tidak sengaja. Namun lama kelamaan norma tersebut terbentuk dan dibuat secara sadar. Norma yang ada di dalam masyarakat, mempunyai kekuatan mengikat yang berbeda-beda. Ada norma yang lemah, yang sedang sampai yang kuat daya ikatnya.

Norma-norma yang ada di suatu masyarakat umumnya sama, mempunyai tujuan yang sama yaitu demi kelangsungan hidup masyarakat yang aman, tentram dan damai. Norma untuk menghargai sesama dan menghormati orang yang lebih tua telah ada sejak lama di desa saya. norma tersebut mengajarkan kita untuk menghormati sesama dan terjalin hubungan yang baik antar anggota masyarakat, baik itu yang muda maupun yang tua. Selain itu di desa saya juga mempunyai norma tentang jam belajar masyarakat. Jadi ketika malam hari lingkungan di sekitar desa sepi karena anak-anak belajar di rumah dan orang-orang dewasa banyak menghabiskan waktu di rumah. Kebiasaan yang telah menjadi norma dalam masyarakat itu telah disepakati bersama oleh masing-masing anggota masyarakat.

Norma yang ada dalam masyarakat mengalami suatu proses, pada akhirnya akan menjadi bagian tertentu dari lembaga kemasyarakatan. Proses tersebut dinamakan proses pelembagaan (institusionalization), yaitu suatu proses yang dilewatkan oleh suatu norma yang baru untuk menjadi bagian dari salah satu lembaga kemasyarakatan. Maksudnya ialah sampai norma itu oleh masyarakat dikenal, diakui, dihargai kemudian ditaati dalam kehidupan sehari-hari.

Lembaga Sosial merupakan suatu system tatakelakuan dan hubungan yang berpusat kepada aktivitas social untuk memenuhi kompleks kebutuhan khusus dalam kehidupan bermasyarakat. Lembaga kembaga kemasyarakatan dianggap sebagai peraturan apabila norma-norma tersebut membatasi serta mengatur perilaku manusia. Lembaga perkawinan berperan mengatur hubungan antara pria dengan wanita. Dengan adanya lembaga perkawinan hubungan yang terjalin antara pria dan wanita disahkan secara agama dan Negara, mendapat pengakuan dimata masyarakat dan hukum, serta menjamin hak-hak serta kewajiban suami istri. Selain itu ada lembaga kekeluargaan bertujuan untuk mengatur hubungan antara anggota keluarga di dalam suatu masyarakat.

Lembaga pendidikan merupakan salah satu lembaga sosial yang berperan cukup penting dalam masyarakat. Dengan adanya pendidikan, diharapkan manusia dapat meningkat dan berkembang seluruh potensi atau bakat alamiahnya sehingga menjadi manusia yang relative lebih baik, lebih berbudaya dan lebih manusiawi. Diharapkan pendidikan yang didapat oleh individu memberikan pengaruh yang positif bagi masyarakat agar masyarakat dapat berkembang dan lebih maju.

Kelompok sosial merupakan himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia yang hidup bersama. Pada dasarnya manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lainlah yang menjadi dasar adanya kelompok sosial. Manusia membutuhkan orang lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, misalnya untuk makan seorang individu harus membeli bahan untuk makan dari orang lain, begitu pula dengan hal-hal yang lain.

Suatu kelompok sosial cenderung untuk tidak menjadi kelompok yang statis, tetapi selalu berkembang serta mengalami perubahan-perubahan, baik dalam aktivitas maupun bentuknya. Perubahan-perubahan itu bisa dipengaruhi oleh berbagai hal diantaranya pengaruh perubahan sosial budaya dalam masyarakat, ilmu pengetahuan, penemuan-penemuan baru dan globalisasi. Salah satu bentuk kelompok sosial yang ada di desa saya adalah trah. Trah atau paguyuban merupakan bentuk kehidupan bersama di mana anggota-anggotanya diikat oleh hubungan batin yang bersifat nyata dan organis. Trah dalam keluarga saya merupakan kumpulan keluarga besar yang mana anggotanya adalah keturunan atau silisilah keluarga dari kakek-nenek buyut yaitu mulai dari kakek-nenek, kemudian anak-anaknya hingga cucu dan cicit. Trah disini dibentuk dengan tujuan agar mengetahui silsilah keluarga atau keturunan dan saling merekatkan hubungan dengan saudara-saudara. Kegiatan rutin yang dilakukan adalah arisan dan silaturahmi keluarga besar pada hari kedua Idul Fitri. Disini semua anggota trah berkumpul melakukan silaturahmi.

 
Leave a comment

Posted by on December 4, 2011 in Uncategorized

 

Hello world!

Welcome to WordPress.com. After you read this, you should delete and write your own post, with a new title above. Or hit Add New on the left (of the admin dashboard) to start a fresh post.

Here are some suggestions for your first post.

  1. You can find new ideas for what to blog about by reading the Daily Post.
  2. Add PressThis to your browser. It creates a new blog post for you about any interesting  page you read on the web.
  3. Make some changes to this page, and then hit preview on the right. You can always preview any post or edit it before you share it to the world.
 
1 Comment

Posted by on December 2, 2011 in Uncategorized